Header Ads

10 Istilah dalam Dunia Hacking yang Harus Kamu Ketahui

10 Istilah dalam Dunia Hacking yang Harus Kamu Ketahui

Dunia hacking penuh dengan istilah teknis yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Untuk memahami lebih dalam tentang keamanan siber dan ancaman digital, penting untuk mengenal istilah-istilah yang sering digunakan dalam komunitas hacker, baik yang bersifat etis maupun berbahaya.

📌 Baca juga: Bagaimana AI dan Web3 Bisa Berkolaborasi?

1. White Hat Hacker

White hat hacker adalah hacker etis yang bekerja untuk meningkatkan keamanan sistem. Mereka dipekerjakan oleh perusahaan atau organisasi untuk menemukan dan memperbaiki celah keamanan sebelum disalahgunakan oleh pihak jahat. White hat hacker sering kali bekerja sebagai penetration tester, security analyst, atau konsultan keamanan siber.

2. Black Hat Hacker

Black hat hacker adalah peretas yang melakukan serangan siber dengan tujuan merusak, mencuri data, atau mendapatkan keuntungan ilegal. Mereka sering menargetkan perusahaan, individu, atau pemerintah untuk memperoleh akses ke informasi sensitif, mencuri uang, atau menyebabkan kekacauan dalam jaringan komputer.

3. Grey Hat Hacker

Grey hat hacker berada di antara white hat dan black hat. Mereka mungkin mengeksploitasi celah keamanan tanpa izin pemilik sistem, tetapi tidak selalu untuk tujuan jahat. Beberapa grey hat hacker mengungkap kelemahan sistem tanpa meminta imbalan, namun tindakan mereka tetap ilegal karena tidak mendapatkan izin dari pemilik sistem yang mereka uji.

4. Phishing

Phishing adalah teknik penipuan yang digunakan untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi dan nomor kartu kredit. Serangan phishing biasanya dilakukan melalui email atau pesan palsu yang menyamar sebagai entitas terpercaya, seperti bank atau layanan online. Korban yang tertipu dapat memasukkan data sensitif mereka ke dalam situs web palsu yang dikendalikan oleh penyerang.

5. Malware

Malware (malicious software) adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mencuri data dari sistem komputer. Malware mencakup berbagai jenis seperti:

  • Virus: Menyebar dengan cara menempelkan diri ke file atau program lain.

  • Trojan: Menyamar sebagai perangkat lunak yang berguna tetapi mengandung kode berbahaya.

  • Ransomware: Mengenkripsi file korban dan meminta tebusan untuk mendapatkan kembali akses.

  • Spyware: Mengumpulkan data korban tanpa sepengetahuan mereka.

6. Ransomware

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan agar file dapat dipulihkan. Serangan ransomware dapat melumpuhkan perusahaan atau individu, karena tanpa kunci dekripsi yang diberikan oleh peretas, data yang terkena dampak hampir tidak bisa dipulihkan. Biasanya, pembayaran dilakukan dalam bentuk cryptocurrency untuk menghindari pelacakan.

7. DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan DDoS bertujuan untuk membuat suatu layanan online tidak bisa diakses dengan cara membanjiri server target dengan lalu lintas internet dalam jumlah besar. Serangan ini sering digunakan untuk merusak reputasi bisnis, memeras perusahaan, atau mengalihkan perhatian dari serangan siber lainnya yang lebih besar.

8. Zero-Day Exploit

Zero-day exploit adalah celah keamanan yang belum diketahui oleh pengembang perangkat lunak dan dapat dimanfaatkan oleh hacker sebelum perbaikan atau patch dirilis. Karena belum ada solusi untuk menutup celah ini, serangan yang menggunakan zero-day exploit sering kali sangat berbahaya dan sulit dideteksi.

9. Social Engineering

Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan untuk mendapatkan informasi atau akses ke sistem dengan menipu orang agar memberikan data penting secara sukarela. Beberapa metode umum yang digunakan dalam social engineering meliputi:

  • Pretexting: Pelaku berpura-pura menjadi seseorang yang memiliki otoritas untuk meminta informasi dari korban.

  • Baiting: Menyediakan perangkat lunak gratis atau file menarik yang sebenarnya mengandung malware.

  • Tailgating: Mengikuti seseorang yang memiliki akses ke area terbatas tanpa izin.

10. Rootkit

Rootkit adalah jenis malware yang dirancang untuk menyembunyikan aktivitas jahat di dalam sistem. Rootkit sering kali memberikan akses tingkat administrator kepada penyerang tanpa terdeteksi. Rootkit dapat disembunyikan dalam sistem operasi, driver perangkat keras, atau firmware, membuatnya sangat sulit untuk dihapus.

Kesimpulan

Memahami istilah-istilah dalam dunia hacking dapat membantu kita lebih waspada terhadap ancaman siber yang berkembang. Dengan meningkatkan kesadaran akan teknik dan metode yang digunakan oleh hacker, kita bisa lebih siap dalam menghadapi potensi serangan dan melindungi data serta sistem kita dengan lebih baik. Untuk melindungi diri dari ancaman tersebut, selalu gunakan kata sandi yang kuat, aktifkan autentikasi dua faktor, serta waspada terhadap email atau pesan mencurigakan.

No comments

Powered by Blogger.